Kata baku dan tak baku menjadi pedoman utama para penutur bahasa Indonesia saat berkomunikasi. Anda bisa menemukan ragam bahasa baku dan tak baku ini di dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sedikitnya terdapat seratus ribu lembar yang terdiri atas kata baku dan non baku di dalam edisi KBBI terbaru yang diluncurkan pada tahun 2016 silam.
Untuk memahami lebih jauh lagi tentang kata baku dan tidak baku ini, mari membahas ulasan selengkapnya lewat artikel beriku.
Pengertian
Kata baku merupakan kumpulan kata yang ejaan dan cara pelafalannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia baku di dalam KBBI seta PEUBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa indonesia. Kosakata baku dipakai untuk aktifitas yang berbau formal seperti di dalam karya tulis ilmiah, surat resmi, hingga saat tampil di forum-forum resmi kenegaraan.
Adapun kata tidak baku merupakan kosakata yang memiliki ejaan dan pelafalan yang tak sesuai dengan pedoman di dalam KBBI maupun PUEBI. Kosa kata tak baku ini umumnya berasal dari bahasa daerah setempat. Dalam kehidupan sehari-hari, kata tidak baku adalah kosa kata yang paling sering digunakan karena bersifat tidak formal.
Pengertian Kata Baku
Kata baku dapat diartikan sebagai kata yang memiliki aturan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku di dalam bahasa Indonesia atau KBBI maka kata tersebut termasuk ke dalam jenis kata tidak baku.
Anda wajib mengetahui bahwa kata baku merupakan kata yang diakui secara nasional. Kata baku juga telah diakui sebagai resmi dan menjadi rujukan norma bahasa dan penggunaannya.
Pengertian Kata Tidak Baku
Baca juga : Cerita Fantasi, Pengertian dan Contoh
Secara umum terdapat beberapa faktor yang menjadikan kata tidak baku termasuk menyimpang dari kaidah penulisan KBBI. Namun, karena pengaruh bahasa daerah dan sudah sering digunakan sehari-hari maka kata tidak baku ini pun sulit untuk dibedakan dengan kata baku. Selain itu, kehadiran dialek-dialek daerah yang cukup kental di masing-masing wilayah di tanah air membuat kata tidak baku semakin sering digunakan oleh banyak penutur di tanah air.
Kata baku sering kali digunakan untuk penulisan hingga pengungkapan kata-kata yang bersifat formal. Sebaliknya, kata tidak baku digunakan pada aktivitas yang bersifat non formal. Maka sebab itu, kata tidak baku tidak boleh digunakan saat membuat makalah atau karya tulis ilmiah.
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku maupun kata tidak baku memiliki fungsinya masing-masing. Secara umum, terdapat empat fungsi utama penggunaan kosa kata baku di dalam bahasa Indonesia.
- Pemersatu
Kehadiran kata baku menjadi pemersatu bangsa yang berasal dari berbagai jenis golongan yang berbeda. Hal ini juga sesuai dengan bunyi di dalam Sumpah Pemuda yaitu Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, bahasa Indonesia.
- Kekhasan
Penggunaan kata baku juga menjadi ciri khas bagi para penutur bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat kita yang masih cenderung menggunakan kata tidak baku dalam kegiatan sehari-harinya.
- Kewibawaan
Menggunakan kata baku pun dapat meningkatkan kewibawaan para penuturnya. Harus diakui, jika banyak kalangan masyarakat yang memandang status seseorang dari tutur kata yang digunakan terutama saat menyampaikan pendapat lisan maupun tulisan dalam bahasa yang baku.
- Kerangka Acuan
Kosa kata baku menjadi kerangka acuan atau tolak ukur dalam menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku merupakan kosa kata yang tidak mengikuti kaidah dalam KBBI dan PUEBI. Kata tidak baku cenderung sering digunakan pada acara-acara non formal oleh sebab itu, kata tidak baku tidak cocok digunakan pada lingkungan yang bersifat formal seperti pada acara-acara yang bersifat kenegaraan.
Faktor Munculnya Kata Tidak Baku
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang membuat munculnya kata tidak baku di tengah kalangan masyarakat tanah air.
- Penutur belum memahami tentang bentuk penulisan baku dari setiap kosa kata yang mereka gunakan
- Penutur tidak melakukan koreksi kesalahan ejaan ataupun pelafalan
- Sudah terbiasa dengan kebiasaan dari para penutur lainnya
- Pelafalan sudah dipengaruhi oleh dialek lain
Ciri-ciri dan Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Kami telah merangkum ciri-ciri dan contoh kata baku dan tidak baku lewat poin-poin berikut.
- Tidak terpengaruh oleh dialek/bahasa daerah
Kata Tengkurap: Baku
Tengkurep: tidak baku
Bagus sekali: Baku
Bagus pisan: tidak baku
- Tak terpengaruh oleh bahasa asing
Kamu: Baku
Lo: Tidak baku
Saya: Baku
Ane: Tidak baku
- Bukan ragam bahasa percakapan
Memang: Baku
Emang: Tidak baku
Bawakan: Baku
Bawain: Tidak baku
- Penggunaan imbuhan secara eksplisit
Menangis: Baku
Nangis: Tidak baku
Menyetop: Baku
Nyetop: Tidak baku
- Penggunaan kata atau frasa sesuai konteks kalimat
Terbuat dari: Baku
Terbuat: Tidak baku
Sebanding dengan: Baku
Sebanding: Tidak baku
- Tidak memiliki makna ganda/rancu
Menghemat: Baku
Mempersingkat: Tidak Baku
- Tidak memiliki pleonasme atau tambahan kata yang tidak dibutuhkan
Turun: Baku
Turun ke bawah: Tidak Baku
Terbaik: Baku
Paling terbaik: Tidak Baku
- Tidak hiper korektif
Musyawarah: Baku
Musyawarah: Tidak Baku
Surga: Baku
Syurga: Tidak Baku
Kumpulan Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Berikut ini kami telah mengumpulkan beberapa kata baku maupun tidak baku yang sangat sering ditemui dalam kegiatan sehari-hari.
- Abjad = Abjat
- Advokat = Adpokat
- Aktif =Aktip
- Al Quran = alquran
- Apotek = Apotik
- Asas = Azas
- Atlet = Atlit
- Atmosfer = Atmosfir
- Baut = Baud
- Berpikir = Berfikir
- Besok = Esok
- Bus = Bis
- Cabai = Cabe
- Cendekiawan = Cendikiawan
- Cenderamata = Cinderamata
- Daftar = Daptar
- Definisi = Difinis
- Depot = Depo
- Detail = Detil
- Diagnosis = Diagnosa
- Diesel = Disel
- Dipersilakan = Dipersilahkan
- Dolar = Dollar
- Ekspor = Eksport
- Ekstrem = Ekstrim
- Ekuivalen = Ekwivalen
- Embus = Hembus
- Februari = Pebruari
- Film = Filem
- Fisik = Phisik
- Fondasi = Pondasi
- Formal = Formil
- Foto = Photo
- Frekuensi = Frekwensi
- Gizi = Gisi
- Gladi = Geladi
- Hafal = Hapal
- Hak = Haq
- Hakikat = Hakekat
- Hierarki = Hirarki
- Hipotesis = Hipotesat
- Ijazah = Ijasah
- Ikhlas = Ihlas
- Imbau = Himbau
- Indera = Indra
- Insaf = Insyaf
- Istri = Isteri
- Izin = Ijin
- Jadwal = Jadual
- Jenazah = Jenasah
Nah, demikianlah informasi tentang kata baku dan kata tidak baku yang telah kami ulas pada artikel di atas. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam membedakan apa saja kata baku maupun kata tidak baku yang sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.